Minggu, 06 Mei 2012

Sisi Dibalik Keberadaan Harta Benda

Pada jaman sekarang ini keberadaan harta benda bisa dikatakan menempati urutan pertama bagi sebuah prestise manusia atau kehormatan manusia. Harta benda digunakan sebagai sarana pendukung berbagai aktivitas termasuk di dalamnya sebagai sarana penunjang gaya hidup manusia dan bermegah-megahan. Harta benda tak hanya dianggap penting, bahkan harta benda sering dijadikan tuhan oleh sebagian manusia. Artinya sebagian manusia menghambakan dirinya pada harta benda sehingga melupakan kehidupan akhiratnya. Banyak kita lihat berbagai kekisruhan di belahan muka bumi ini yang ujung-ujungnya adalah memperebutkan posisi jabatan (kedudukan) dan harta benda. Tak tanggung-tanggung kenyataan ini justru terjadi di negara-negara yang notabene sebagian penduduknya mengaku menganut beragama Islam, yang konon juga merupakan tempat lahirnya para utusan (rasul-rasul) terdahulu.

Tak dapat dipungkiri, bahwasannya harta memang penting bagi siapa saja. Namun jika tidak dikelola dengan baik dalam artian sesuai dengan aturan (petunjuk), ia akan mendatangkan malapetaka yang hebat bagi pemiliknya. Namun hal ini banyak kurang disadari manusia itu sendiri.

Harta yang berupa pemberian dan titipan Allah SWT adalah sarana berjihad bagi orang-orang yang beriman. Ibarat pisau, harta memiliki dua sisi manfaat yang berbeda. Harta akan menjadi amal yang saleh jika disedekahkan, dan akan menjadi bencana bagi pemiliknya jika ditahan-tahan (tidak disedekahkan). Banyak orang menahan harta bendanya karena mereka mempunyai sifat kikir. Mari kita pahami ayat berikut ini.

Surat Al Imron [3.180]
Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Surat At Taubah [9.35]
Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahanam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu".

Orang yang tidak mau bersedekah tergolong Musyrik. Mari kita renungkan ayat berikut :
Surat Fushilat [41.6]
Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan (Nya),
Surat Fushilat [41.7]
(yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka kafir akan adanya (kehidupan) akhirat.

Maka sebaliknya orang yang mau bersedekah akan memperoleh Ampunan dan Rahmat dari Tuhan. Mari kita pahami ayat berikut :
Surat Al Baqarah [2.268]
Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

Mengenai sedekah, zakat dan infaq mari kita pahami ayat berikut ini :
Surat Al Mu'minun [23.1-4]
  1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
  2. (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya,
  3. dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,
  4. dan orang-orang yang menunaikan zakat,

Surat Maryam [19.31]
dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup;

Surat Al Baqarah [2.273]
(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di muka bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.

Tentang menafkahkan harta yang dicintai dijelaskan pada ayat berikut :
Surat Al Imron [3.92]
Kamu sekali-kali tidak sampai kepadakebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.
Surat Al Baqarah [2.177]
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

Tentang memberi makan di hari kelaparan dijelaskan pada ayat berikut :
Surat Al Balad [90.11-15]
11.  Maka tidakkah sebaiknya (dengan hartanya itu) ia menempuh jalan yang mendaki lagi sukar?
12.  Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu?
13.  (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan,
14.  atau memberi makan pada hari kelaparan,
15.  (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat,

Rabu, 02 Mei 2012

Mensyukuri Rejeki yang Dianugerahkan Allah

Kita hendaknya bersyukur karena kita telah diberi rezeki oleh Allah. Allah tidak memandang siapa yang diberi rezeki, oleh karena itu kita harus selalu bersyukur sebagai orang iman telah dipilih Allah juga diberikan rezeki yang banyak.
Seperti yang disebutkan dalam ayat berikut :

S U R A T   A L - B A Q A R A H
2:172. Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah.

S U R A T   A L - A N ' A A M
6:53. Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?" (Allah berfirman): "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?"

Dalam ayat diatas dijelaskan bahwa rezeki yang diberikan Allah kepada manusia tidaklah sama. Ada yang diberi rezeki lebih ada yang pas-pasan dan ada juga yang berlebihan. Namun pada dasarnya terhadap rezeki yang telah Allah berikan kepada kita, kita supaya bisa mensyukuri bukan malah mengkufuri.

 Namun kebanyakan manusia melupakan pemberian Allah. Banyak diantara manusia yang kurang bersyukur karena mereka tidak menyadari bahwa rezeki yang telah diberikan kepadanya, menurut orang tersebut hasil usahanya. Padahal jika dipahami semua rezeki itu datangnya dari Allah. Maka sudah sepaturnya kita bersyukur agar tidak terkena ayat berikut ini.

S U R A T   A L - A ' R A F
7:10. Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi itu (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.

Harapannya kita termasuk orang-orang yang selalu bersyukur.